All about Marry "Menikah" #1

Menikah, memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Ada yang menyambutnya dengan segenap jiwa dan penuh sukacita namun ada pula yang begitu menghindarinya. Padahal Tuhan sudah memberikan kita pengetahuan bahwa sesungguhnya Manusia itu diciptakan dengan berpasang-pasangan supaya kita bisa berkembang. Namun manusia tetap diberikan pilihan dan apa yang mereka pilih itulah yang akan mereka jalani dan di dalamnya sudah tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung.

Bagi mereka yang menyambut pernikahan dalam suka cita, Selamat datang dalam zona yang penuh berkah insyaallah. Menikah memang bukan perkara mudah, ketika kita menikah dengan seseorang itu artinya kita juga menikah dengan seluruh keluarganya. Menikah mengajarkan kita tentang banyak hal, tentang hidup yang sebenarnya tentang apa yang tidak kita ketahui sebelumnya tentang keluarga (ayah dan ibu) kita karena kita mengalaminya sendiri. Dan pelajaran-pelajaran itu yang mendewasakan kita :)

Loh kok jadi sok bijak gini sih, yuk balik ke soal menikah dan tetek bengek yang harus disiapkan menjelang pernikahan. Mengingat budaya di tempat kita [Indonesia] mengenai pernikahan yang tidak bisa diabaikan begitu saja alangkah baiknya kalau kita mempersiapkannya sebaik mungkin karena disini pernikahan adalah sesuatu yang sakral yang sangat perlu disyukuri dan rasa syukur itu dituangkan dalam sebuah perayaan yang dinamakan Resepsi atau Walimatul Ursy. 

Tak jarang Resepsi digelar besar-besaran, yang tak hanya menguras kantong tapi juga menguras tenaga dan pikiran, makanya menjelang hari H adalah salah satu titik tersensitif karena begitu banyak yang harus dipikirkan sehingga syaraf-syaraf jadi tegang. Tenang, segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya...so sebelum mulai tegang mendingan tarik nafas dalam-dalam....tahan.... tahan... tunggu tiga hari.. #eh mulai ngaco deh... hembuskan....

Pertama, yang harus diperhatikan adalah Tanggal. Ya iyalah tanggal kalo belom nemu tanggal nikah ngapain juga ribet-ribet ngurusin persiapannya :). So, setelah tahu tanggalnya, kita bisa menarik mundur waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan semuanya. Seperti saya contohnya, ketika menikah 6 bulan yang lalu Waktu untuk mempersiapkan pernikahan saya  hanya 1,5 bulan, kurang dari 2 bulan. 

Nah lo... Ga kebayang hebohnya saya waktu itu serasa pengen teriak AAAAPPPPAAAA????!!! kenceng banget di telinga orang hehehhehehhe. Bisa dibayangkan kehebohan terus berlanjut sampe hari H, untung banyak temen-temen saya yang membantu mempersiapkan semuanya. Alhamdulillah. Thanks Guys I can't stand without you pokoknya... toss dulu ah :)



Mahar

Dari semua hal  yang menjadi syarat dalam pernikahan selain kelengkapan data mempelai berdua dan penghulu adalah mahar. Ya Mahar...em a ha a er..MAHAR!! kewajiban yang harus ditunaikan oleh pihak laki-laki. Mahar bisa berupa apa saja, bisa uang, perhiasan, atau hanya peralatan sholat. Disesuaikan dengan kemampuan pihak yang memberi, dan pihak wanita juga tidak boleh menuntut sesuatu yang memberatkan pihak laki-laki atau sesuai kesepakatan bersama. 

Dalam perkembangannya, mahar uang yang sekarang sedang "in" adalah mahar uang yang dibentuk menjadi beberapa hiasan yang menjadi simbol pernikahan. Bentuknya bermacam-macam ada yang berupa masjid, tokoh wayang, orang jepang, kendaraan seperti motor, mobil, bus atau kapal. Bentuk-bentuk tersebut biasanya adalah cerminan dari filosofi pernikahan yang ingin ditampilkan atau diyakini. 

Nah, dalam membuat hiasan ini ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yang utama adalah uang. Kenapa uang? karena yang dipake buat menghias mahar tersebut adalah uang :) nominalnya terserah, disesuaikan sama yang mau dibikin dan bentuk yang dipilih..semakin besar atau rumit semakin banyak uang yang dibutuhkan termasuk biaya pembuatannya :).

Dulu kami memilih bentuk kapal untuk menghias uang tersebut, alasannya adalah bahwa perkawinan kami layaknya kapal yang berlabuh, berapapun banyaknya rintangan yang menghadang, kami harus bisa dan mampu menghadapinya sehingga kapal itu akan terus berlayar (bersama). Nominal yang dipake disesuaikan dengan tanggal pernikahan kami, 15-10-2012. Kami memakai 3 mata uang dalam membuat hiasan mahar tersebut, yaitu 15 ringgit malaysia, 10 sen malaysia, 2000 rupiah dan 12 dolar singapura. 

15 ringgit yang dipakai adalah hasil hibah dari seorang teman yang habis pergi ke Malaysia, 10 sen sisaan saya jalan-jalan dulu, 10 dolar singapore baru hasil nuker di Money Changer Rudo sama 2 dolar singapore kuno beli di Toko Merbabu. Sisanya cuma uang duaribuan yang masih baru untuk bikin tiang-tiang kapalnya. Waktu itu yang bikinin hiasan mahar kami adalah temen kantor. Dia cerita waktu kakaknya nikah dia bikin sendiri hiasannya dan semua hantaran yang diperlukan. Jadilah saya minta tolong padanya :) Thankies Ira :*

ini dia salah satu contoh penyedia jasa pembuatan bentuk mahar:


Hantaran

Nah ini nih aspek lain yang gak boleh ketinggalan selain Mahar. HANTARAN... Hantaran ini isinya macem-macem intinya adalah barang-barang yang dibutuhkan oleh mempelai wanita kalo orang jawa bilang "sak dedeg sak pangadeg" isinya adalah
-Baju baik atasan maupun bawahan (bisa baju kantor/sehari-hari),
-Daleman (Bra, celana dalam, baju tidur,dsb),
-Kain berupa kain Kebaya dan kain Jariknya,
-Sandal/ Sepatu, tas (Kerja /Pesta),
-Peralatan Mandi (Sabun, Lulur, Handbody, Shampo,dll),
-Kosmetik (Bedak, Lipstick, Pelembab,dll),
-Buah-buahan,
-Kue Kering dan Basah,




dan mungkin hal-hal yang disukai mempelai wanita, misalnya buku atau gadget, sesuai dengan budget yang disediakan asalkan hal-hal yang mencakup kebutuhan dari ujung kepala hingga kaki terpenuhi. Hantaran pada zaman dulu dipilihkan oleh keluarga pihak pria tapi seiring perkembangan zaman, hantaran bisa dipilih oleh mempelai perempuan sendiri supaya tidak ada yang mubazir karena tidak sesuai dengan selera mempelai. 



Saya sendiri waktu itu mengurus perkara persiapan pernikahan sendiri termasuk dalam berbelanja hantaran, berhubung waktu yang saya punya sangat mepet sekitar 1,5 bulan saya benar-benar memaksimalkan hari libur (sabtu & minggu) untuk hunting segala keperluan. Sebelum pergi, saya membuat daftar yang akan saya beli dan tentunya menyiapkan uang :) supaya ketika barang yang dicari sudah dibeli bisa dicoret dari daftar. 

Setelah semua daftar terpenuhi, saatnya menghias hantaran-hantaran tersebut. Waktu itu saya ngerecokin adek-adek kos buat bantuin bikin hiasan and menghias seserahan, pulang dari kantor kami selalu ngumpul dikamar saya bikin hiasan-hiasan yang mau dipake untuk menghias hantaran dibantuin sama temen saya, yang waktu saya kabarin dari awal kalo saya mau nikah dia siap bantuin dalam segala hal :) Thankies Hana :* 


Dulu saya belanja dan bikin paket hantaran sendiri supaya bisa menekan pengeluaran sekecil mungkin dan selain itu juga menikmati setiap moment keribetan dari sebuah proses pernikahan supaya saya bisa menghargai setiap waktu, tenaga, dan pikiran yang sudah dihabiskan untuk semua itu. Dan kenangan akan semua keribetan itu akan selalu memberikan semangat baru ketika ada sesuatu yang berjalan diluar keinginan ketika sudah menjalani rumah tangga itu sendiri :)

Sekarang, jasa pembuatan hiasan uang mahar dan hantaran sudah tersedia di mana-mana. Jadi, bagi anda yang punya budget lebih dan tidak mau ribet seperti saya sehingga bisa fokus untuk mengurus hal lain, anda bisa memanfaatkan jasa tersebut :).

Baju Akad 


Biasanya para mempelai membuat baju khusus untuk akad nikah bahkan sekarang kebaya pada saat resepsi pernikahan juga dibuat khusus. Berbeda dengan zaman orang tua kita dulu yang cukup menyewa baju pada saat resepsi. Baju untuk akad yang lazim digunakan adalah warna putih/putih tulang atau yang dikenal juga dengan warna "broken white" yang melambangkan kesucian sekaligus kesakralan jadi dinilai cocok untuk digunakan pada saat akad nikah. 

Saya sendiri waktu itu juga menjahitkan kebaya khusus untuk prosesi akad nikah dengan warna kuning kunyit karena kebetulan saya suka warna itu karena terlihat meriah :) sedangkan suami saya hanya mengenakan jas berwarna hitam. Sebenarnya, pihak salon yang merias juga banyak yang menyewakan kebaya putih dan kostum untuk mempelai pria, tergantung permintaan. 

Tapi kalau anda ingin memiliki kenangan yang bisa anda wariskan pada anak-cucu anda, pilihan untuk menjahit sendiri baju akad atau pesta bisa menjadi alternatif yang menguntungkan karena anda bisa memilih/membuat sendiri desain baju special anda :)

Selamat membaca dan menemukan yang mana pilihan anda ^__^

26 comments for "All about Marry "Menikah" #1"

  1. Nikah? hmm ^_^
    jadi pengeen... tapii... ehehehe..


    ada catatan hati yang saya simpan dari tulisan mbak Dani. semoga bisa diamalkan ketika menyegerakan separoh agama nanti ..
    makasih mbak atas ilmunya :-)

    ReplyDelete
  2. Sama-sama mbak...alhamdulillah kalo tulisan saya menghibur dan bs bermafaat amiin

    Semoga mbak uty segera didekatkan dengan yg jauh.. amin
    salam kenal ya mbak :)

    ReplyDelete
  3. jadi keinget moment ma misua he he ternyata udah 13 tahun bersama

    ReplyDelete
  4. Printhilan serba-serbi hantaran, mas kawin dll ini yg bikin rempong tapi seruuuu juga ya, berburunya :)))
    Semoga kita semua dikaruniai rumah tangga yg sakinah mawaddah wa rohmah

    ReplyDelete
  5. Mau menikah itu memang ribet
    Padhal dah tau harus di mudahkan
    Tapi gimana ya, ga bisa egois, harus jaga perasan ortu dan sodara, jd sedapat mungkin semua keinginan terpenuhi untuk acara yg seumur hidup ini hehe

    ReplyDelete
  6. Mempersiapkan pernikahan memang ribet, menegangkan sekaligus menyenangkan ya.

    ReplyDelete
  7. Aku dulu malah maharnya Alqur'an dan buku hadits aja mbak. Hehehe.. rada beda memang. Tapi yang lain tetap ada masuk ke hantaran. Sama aja ya. ^^

    ReplyDelete
  8. Urus-urus smua printilan untuk nikah enak di urus sendiri tp ttp di bantu pasangan sih, jd berkesan dan punya kenangan tersendiri.

    ReplyDelete
  9. Keperluan hantaran buat lamaran lumayan menguras pikiran dan tenaga ya, selain menyiapkan anggarannya. Belum lagi mikirin 'tampilan' mahar cantiknya. Untunglah sekarang ada jasanya ya.
    Semoga Samawa selalu.

    ReplyDelete
  10. Wah, keperluan hantaran banyak juga ya mbak.

    Ini jadi catetan aku kalau nanti udah ketemu jodohnya.

    Semoga samawa selalu ya mbak

    ReplyDelete
  11. Baca ini aku jadi ingat pernikahan kami 10 tahun lalu..

    Hehe, excited sekali rasanya saat persiapan menuju akad

    ReplyDelete
  12. Masih jadi pengantin baru dong ya karena baru menikah 6 bulan yang lalu. Semoga langgeng selalu. Aamiin

    ReplyDelete
  13. Cerita ini bikin throw back ke cerita 7th lalu. Tapi saya g gitu ikutan dalam menyoal persiapan.

    Ipar yang melakukan dan dan ajak buat minta persetujuan karena saya sibuk dan ga tau kaya ga excited gitu, hahaha

    Selamat ya akhirnya semua berjalan lancar..

    ReplyDelete
  14. Pernikahan memang selalu spesial ya mbak.
    Makanya saya sangat menikmati pekerjaan sebagai perias pengantin dan WO. Bikn saya makin mensyukuri pernikahan sendiri.

    ReplyDelete
  15. Saya dulu nyewa kebaya putih
    Karena toh cuma dipake sekali
    Trus beli kebaya merah agar bisa dipake ulang
    Ternyata ngga juga, keburu gemuk 😁😁😁

    ReplyDelete
  16. Kadang pernikahan itu nguras banyak banget waktu, tenaga, pikiran saat kita ngurusinnya. Bahkan biat printilan kaya souvenir atau undangan, yang sebenernya saat menikah justru paling penting adalah mental. Kita lupa dalam perjalannanya nikah gak selalu terus indah.

    ReplyDelete
  17. Cocok nih tulisannya dibaca sama pasangan baru yg masih bingung sama prosesi lamaran. Hehehe. Kadang suka bingung dulu, hantarannya apa aja ya? Cincin tunangan dipake buat nikah juga atau ntar beli cincin lain lagi? Maharnya apa ya? Hmmm, kalo saya sih jangan sampai urusan printilan seperti ini bikin kedua pasangan stres. Hehehe. Komprominya dimulai dari sini nih. Semoga sakinah mawadah warahmah ya mba.

    ReplyDelete
  18. Dulu saya nikah nyari tanggalnya simple, pas jadwal libur sekolah para ponakan, dan dapet tempat akad-resepsinya tanggal berapa. Gak mau ribet pokoknya perkara milih tanggal ini, xiixixixi

    ReplyDelete
  19. Jadi ingat masa2 persiapan menikah dulu ..enaknya beneran utk bantaran tuh kita belanja sendiri ya..kalau dibeliin bs engga cocok soalnya..

    ReplyDelete
  20. hihi hahtaran yg dr atas sampai bawah itu dulu saya pilih sendiri tp pakai duit calon suami. karena kurang, saya kasih bon lalu ditransfer beliau. adat jawa solih yaaa

    ReplyDelete
  21. Wahh baca artikel begini jadi pengen nikaj juga aminnn

    Ini terkait dengan budaya ya mbak. Aku suka banget acara2 budaya dari berbagai suku, bikin bangga gitu jadi orang Indonesia

    ReplyDelete
  22. Baca ini jadi ingat masa menjelang pernikahan dulu. Tentu banyak yang perlu dipersiapkan ya. Selain mahar ada juga barang hantaran eh tapi kalau di daerah saya hantaran ini disebut erang-erang, cuma beda penyebutan saja sih, hehe.

    ReplyDelete
  23. Ini jadi referensi nih buat teman-teman yang sedang dalam persiapan pernikahan. Mungkin masih ada yang bingung kan, yang lazim di tempat kita ini apa saja yang disiapkan. Tentunya di atas itu semua, ada persiapan mental yang harus lebih dipersiapkan. Menikah bukan hanya soal persiapan di awal tapi juga persiapan dalam menghadapi fase setelah akad.

    Boleh juga tuh, memberdayakan adik-adik dan teman-teman dalam persiapan pernikahan. Mereka pasti senang dong kalau bisa membantu. Kebayang ya, di setiap souvenir yang dibagikan ke para tamu, ada doa dari teman dan adik-adik kelas yang menyertai saat membuatnya dulu, hihihi ...

    ReplyDelete
  24. Baju malam Midodareni dan akad, aku pakai baju kebaya dari kain yang dikasih ibu mertuaku, Dan. Yang jahit ibuku, jadi berasa kenangannya eh tapi udah gak muat hahahaa

    ReplyDelete

Post a Comment