IBUKU SAHABATKU



Mom and Me

Hai gaes apa kabar nih bulan desember?  Semoga selalu sehat ya.. Kebetulan banget bulan Desember ini banyak momen spesial buatku dan keluarga.  Ohya?  Apa tuh?  Well,  bulan desember adalah bulan kelahiranku,  ibuku,  dan juga kedua adikku. Wah ultahnya rombongan ya?  :) Iya..bisa hemat budget makan-makan di luar :P.

Oiya selain sebagai bulan kelahiran untuk sebagian besar anggota keluarga kami, desember juga identik dengan Hari Ibu dimana akan ada peringatan khusus untuk hari spesial tersebut.  Tahu kan kalau pemerintah meneapkan tanggal 22 desember sebagai Hari Ibu Nasional dan selalu ada upacara khusus untuk memperigati hari tersebut. Diberkatilah kita sebagai seorang Ibu yang diapresiasi sedemikian rupa apalagi mengingat perjuangan seorang Ibu selama mengandung, melahirkan dan membesarkan anak-anaknya dengan cinta yang tanpa pamrih.

Ngomong-ngomong soal hari Ibu, ini sejalan banget dengan tema arisan blog Gandjel Rel yang sedang berlangsung dan mengangkat tema tentang momen spesial bareng Ibu. Tema ini digagas oleh Mbak Chela yang merupakan seorang guru sekaligus blogger aktif yang tinggal di Purwodadi dan juga Mbak Noorma yang juga seorang pengajar di salah satu perguruan tinggi islam di Kota Pekalongan yang juga hobi menyanyi dan ngeblog aktif.

Well, menjawab tantangan dari mbak-mbak kece di atas, inilah cerita momen spesialku bersama Ibu. Ibu, adalah belahan jiwaku yang lain yang mempertaruhkan nyawanya untuk meahirkanku ke dunia, yang menyayangiku tanpa pamrih. Beliau adalah sosok yang aku kagumi karena dedikasinya terhadap pendidikan, tak hanya untuk anak-anaknya tapi juga anak-anak orang lain yang memiliki semangat untuk belajar. Ya, beliau adalah seorang Guru SD di sebuah desa kecil namun ramai di selatan kota kendal. Dari beliau aku belajar arti ikhlas, semangat memperjuangkan apa yang menjadi cita-citaku, dan juga berbagi di saat lapang maupun sempit.

Sebagai anak terua di keluarga, aku harus bisa menjadi panutan alias contoh yang baik bagi adik-adikku. Mudah? tentu tidak..mana mungkin tuntutan untuk selalu menjadi anak baik bisa di katakan mudah apalagi jika sudah masuk usia pubertas dimana adrenalin sebagai anak yang penuh semangat dan rasa ingin tahu meletup dengan ganasnya. Untungnya, ibu saya bisa mengambil peran sebagai seorang sahabat yang siap mendengar keluh kesah anaknya yang super aktif ini. Jadilah saya anak rumahan yang aktif. Gimana maksudnya tuh?

Yup, aku diberi keleluasaan untuk bergaul dan ikut aktif di berbagai macam organisasi baik di dalam maupun luar sekolat tapi di sisi lain aku adalah tipikal anak rumahan yang jarang kemana-mana. Malahan seringnya teman-teman yang main ke rumah dan nongkrong di kamarku sampai berjam-jam. Trus berarti aku jadi anak kuper dong? kalo nggak pernah pergi-pergi keluar gitu? Ya enggaklah... walaupun doyan di rumah aku dan keluarga sering pergi bareng ke luar kota dan aku adalah navigator terbaik mereka. Aku bisa menghafal jalan meski hanya sekali lewat, so no need too woories to be lost :D.

Aku juga sering pergi sendiri ke Jogja naik bis sejak aku SMP. Modal mengingat nama bus aja aku bisa sampai rumah saudara atau nenek dengan selamat sampai depan pintu. Kayaknya darah petualang ada di dalam diriku. Ini juga yang membantuku bergaul selama kuliah dan ikut berbagai event di luar kota bahkan memandu beberapa tourist traveling keliling Jawa-Bali. Benar-benar suatu pengalaman yang sangat berharga dimana komunikasi yang baik antara anak dan orang tua bisa membukakan berbagai pintu rejeki untuk anaknya. Rejeki berupa persahabatan, pengalaman, dan juga uang yang tidak selalu bisa didapatkan sekaligus. I'm a lucky girl in a big world.

So, itulah salah satu momen spesialku bersama Ibu yang selalu kuingat hingga sekarang saat aku juga sudah jdi seorang Ibu. Satu hal yang aku pegang sampai sekarang adalah bahwa komunikasi yang baik itu sangat penting untuk menciptakan hubungan yang baik juga.

Kalau kalian punya cerita spesial apa nih gaes dengan Ibu? feel free to share ya :D