Siasati Pengeluaran dengan Hidup Sehat
Beberapa hari terakhir ini rasanya kaya naik roller coaster, gimana enggak coba tiba-tiba aja shock pasca terima hasil cek darah. Hmm, hasil cek gula darah dan kolesterol bikin lemes. Seumur-umur baru ini cek gula darah hasilnya bikin panas dingin, 323 hasil cek gula puasa dari batas wajar 100. Lemes ga sih? rasanya nggak percaya sampai saya memutuskan cek lab lagi keesokan harinya dan hasilnya masih tinggi yaitu 278. Rasanya pengen nangis tapi daripada nangis nggak ada solusi mending mulai perbaiki diri yaitu dengan mencari tau apa yang harus dilakukan.
Akhirnya memutuskan untuk cek lab sekali lagi yaitu cek HbA1C dimana tes darah ini dimaksudkan untuk mengetahui riwayat gula darah selama tiga bulan terakhir. Setelah hampir 8 jam menunggu akhirnya hasilnya keluar dan seperti dugaan memang positif DM (Diabetes Melitus) karena jumlahnya 9,7 dengan batas normal 6,5. Malamnya saya cek ke dokter penyakit dalam ahli gula yang juga merupakan dokternya Pak Boss. Di sana saya konsultasi tentang langkah yang harus saya ambil untuk menekan laju perkembangan si DM ini. Utamanya ya asupan makanan jadi pola makan harus diatur banget, rajin olahraga minimal 30 menit sehari dan minum obat jika perlu.
Meski berat, demi masa depan yang masih panjang saya harus bisa dan commit agar sehat. Selain ke dokter internis saya juga sedang mencoba pengobatan alternatif acupunktur atau biasa dikenal dengan metode tusuk jarum. Kebetulan tetangga saya ada dokter yang praktek acupunktur jadi waktu pengobatan lebih fleksibel. Seminggu dua kali saya terapi acupunkture atau menyesuaikan jadwal saya dan dokter, yang penting ikhtiar dulu karena kita tidak tau jalan mana yang jadi jodoh kesembuhan saya insyaallah. Untuk treatment dengan metode acupunktur ini minimal 12x untuk menormalkan fungsi organ pencernaan juga syaraf yang memicu diabetes.
Oiya ada satu hal lagi yang disarankan oleh tetangga saya yang dokter acupunktur itu yaitu minum jus pare. Beliau mengatakan sebenarnya Allah sudah menyediakan obat bagi segala penyakit lewat alam dan pare salah satunya. Saya dan suami juga mencari tahu tentang khasiat pare ini lewat jurnal ilmiah yang mengulas kemungkinan pare mampu menurunkan kadar gula pada pasien pengidap gula sebesar 48%. Mudah-mudahan pare juga jadi salah satu jalan saya menuju sehat aamiin. Doakan saya ya teman-teman..
Tahu sendiri kan kalau di masa pandemi ini keadaan jadi lebih sulit dan sebagai pengelola keuangan keluarga bikin kita harus pinter memutar otak dalam banyak hal termasuk cara mengatur duit agar dapur bisa terus mengepul, membayar tagihan listrik, internet, belanja harian maupun bulanan, pendidikan anak juga memenuhi kebutuhan tak terduga seperti biaya berobat yang kadang biayanya tidak sedikit. Jadi sebelum semua terlambat saya mau berubah agar kesehatan terjaga hingga tua nanti. Aamiin..
Saya yakin ini tidak hanya dialami saya tapi sebagian besar orang di sekitar kita. Apalagi hidup itu seperti roda yang terus berputar, kadang kita di atas tapi suatu saat juga akan merasakan yang namanya di bawah. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kemungkinan kesulitan yang terjadi di masa depan, ada beberapa cara yang saya lakukan untuk mengatur uang agar tidak cuma numpang lewat saja. Berikut rangkumannya:
1. Hidup Sederhana
Meski terdengar klise dan sok bijak namun petuah orang tua tentang hidup sederhana bisa membantu kita untuk lebih mensyukuri apa yang kita punya dan bisa lebih bijaksana dalam membelanjakan uang kita. Kita bisa lebih mengenali mana yang prioritas mana yang sekedar keinginan dan bukan kebutuhan. Pun termasuk dalam belanja kebutuhan pokok sehari-hari untuk makan, nggak usah pilih yang mahal tapi lihat dari kebutuhan gizi.
2. Mengatur Prioritas Pengeluaran
Sebisa mungkin kita harus bisa memetakan kebutuhan pengeluaran kita agar keuangan stabil. Jangan sampai besar pasak daripada tiang alias lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Pengeluaran bisa dibagi menjadi 3 yaitu:
- Pengeluaran Jangka Pendek
bisa disebut sebagai pengeluaran pasti yang meliputi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan makan, bayar listrik, air, dan bensin juga keperluan belanja bulanan yang jumlahnya sudah bisa diprediksi.
- Pengeluaran Jangka Menengah
Pengeluaran jenis ini tidak bisa diprediksi karenanya sebisa mungkin harus bisa disiapkan meski sedikit. Nah yang termasuk pengeluaran jenis ini adalah pengeluaran untuk kondangan, liburan, berobat atau ganti perabotan rumah atau elektronik yang rusak.
- Pengeluaran Jangka Panjang
Nah pengeluaran jangka panjang ini seperti pengeluaran untuk biaya beli rumah, biaya pendidikan anak, biaya naik haji, pensiun, dsb.
3. Tabungan
Tabungan jadi salah satu alternatif pilihan yang banyak dipakai kebanyakan orang untuk mengatur keuangan mereka. Mereka yakin dengan menabung bisa membantu mereka jika suatu saat nanti butuh dana darurat seperti biaya berobat karena sakit, biaya pendidikan anak-anak bahkan liburan. Ini adalah implementasi dari pembagian pengeluaran berdasarkan tingkat urgensinya (jangka pendek, menengah atau panjang).
Oiya saya juga menabung uang pecahan 2.000, 5.000, 10.000, dan 20.000 dalam satu wadah bekas biskuit yang akan saya bongkar minimal 1 bulan sekali. Biasanya uangnya saya gunakan untuk membeli kebutuhan yang memang mendesak atau kalau memang belum butuh apa-apa uangnya akan tetap disimpan dan diakumulasikan sampai saatnya dibuka lagi. Hasilnya lumayan dan tidak memberatkan karena cuma mirip ngumpulin uang sisa belanja atau kembalian di dompet aja. Bisa dicoba lho di rumah atau di kantor :)
4. Investasi
Investasi sebenarnya sudah dikenal dari jaman dulu seperti beli tanah dimana-mana, kalau investasi yang jadi tren bagi generasi milenial sekarang adalah asuransi kesehata, asuransi jiwa, asuransi pendidikan, saham, reksadana dan masih banyak lagi.
Nah itu dia sedikit tips manajemen pengeluaran dari saya semoga bermanfaat dan kita semua selalu diberikan kesehatan ya teman-teman. Feel free to share ya kalau misalnya teman-teman punya tips lain yang nggak kalah jitu :)
Satu lagi dong kak. Sedekah. Semakin banyak memberi semakin banyak menerima. Gak harus banyak yg penting kontinyu.
ReplyDeleteEh, Asuransi itu masuk investasi ternyata ya?
Kontinu itu yang harusnya kita lakukan tapi sering kali lupa. Dikit-dikit nanti kita akan terbiasa. Jangan lupa tetap jaga kesehatan
DeleteBener banget tidak hanya olahraga dan mengatur pola makan saja untuk mempersiapkan hidup sehat namun ada hal lain yang harus kita sangat persiapkan yaitu dana... hehehe
ReplyDeletePengeluaran di masa pandemi skala prioritasnya tentu berbeda daripada sebelum pandemi ya kak. Jadi kita juga belajar mengatur hal-hal yang urgent. Pola makan juga satu hal penting ya.
ReplyDeleteMasa pandemi kaya gini memang harus ngikat pinggang kuat. Semua kudu diatur dan yang wajib banget adalah keuangan. Soal nabung sesuai pecahan, aku belum bisa lakuin itu. Pernah ujug-ujug ilang sih
ReplyDeleteMengatur pola makan sehat tidak selalu identik dengan mahal. Jadi, pasti bisa banget pengeluaran disiasati dengan hidup sehat. Apalagi masa pandemi ini menyadarkan banyak orang bahwa di sekitar kita tu banyak banget bahan makanan sehat dan murah yang bisa dikonsumsi.
ReplyDeleteYa Ampuun semoga kolesterolnya segera merendah atau turun Mbak. Duuh itu bikin pusing atau sakit kepala nggak sih? Aku juga selama ini beberapa kali check up dan takut akan kolesterol tinggi tapi Alhamdulillah sejauh ini masih di ambang batas aman. Kurang dari 100.
ReplyDeleteAda banyak cara untuk hidup sehat dan semuanya saling mendukung ya mbak, gak cuma olahraga & makan makanan sehat aja. Menabung & investasi juga penting, sama halnay dengan sedekah ada take & give. Sehat selalu untuk kita semua
ReplyDeleteAihh hidup sehat ini ternyata punya pengertian yang luas yaa. Gak melulu tentang makanan. Menabung dan investasi pun salah satu ikhtiar untuk hidup sehat, dan mempersiapkan masa depan yang baik.
ReplyDeletePengeluaran yang lebih terkontrol pastinya juga membantu untuk masa depan ya mba. Saya pun ada kekhawatiran tentang masa depan meskipun saat ini belum menikah. Namun dengan lebih memperhatikan gaya hidup sehat pastinya membantu mengurangi resiko biaya tinggi pengobatan di kemudian hari.
ReplyDeleteDi masa pandemi gini, saya juga jadi belajar mengatur keuangan. Gak bablas kayak dulu lagi. Saya belajar menabung mulai saat ini.
ReplyDeleteSehat-sehat terus ya kak Dania. Jadi tersentil juga nih untuk kontinu menerapkan gaya hidup sehat, karena nggak hanya terkait kesehatan aja tapi juga finansial
ReplyDeletesaat ini memang solusi terbaik adalah mengatur keuangan sebaik mungkin dengan balancing pemasukan dan pengeluaran. Aku juga udah melakukan investasi sih, biar aman kedepannya
ReplyDeleteAmin... Bermanfaat sekali kak tipsnya. Kesehatan perlu diubah dari pola hidup kita ya.. Smg gula darahnya selalu stabil ya kak...
ReplyDeleteHehehe... Hidup sehat itu susah. Seringkali berakhir sebagai wacana aja. Mana makanannya kebanyak gak enak. Padahal menyehatkan. Kalo aku sih pilih gorengan dibanding salad ��
ReplyDeletehidup sehat ini nggak cuma soal makan ya, tapi keuangan
ReplyDeletekalau keuangan cashflownya lancar, maka dijamin aman juga pikiran kita. badan jadi sehaat
semenjak pandemi kemarin listrik memang penggunaannya naik karena masak terus
ReplyDeletetapi pengeluaran turun karena nggak makan di luar.
hidup memang lebih sehat sekarang. sampai turun berat badan hehehe
Nah, ini. Semakin ke sini rasanya semua mesti direncanakan.
ReplyDeleteEnggak semua-mua harus dituruti, demi kesehatan tubuh, juga kesehatan dompet tentunya ����
Minggu ini saya juga rencana periksa darah, tapi keburu deg-degan dulu akhirnya batal. Karena ngerasa kondisi tubuh lagi gak enak, jadi bawaannya parno duluan. Btw, saya juga sedang berusaha menghemat anggaran. Tujuannya biar gak banyak jajan. Ngeri juga sama kolesterol dan gula darah.
ReplyDeleteTips nya berguna banget Mbak. Semuanya bener. Sekarang lagi belajar untuk bikin skala prioritas, yang mana yang harus dibeli segera dan yang mana yang bisa ditunda. Ini juga butuh kekompakan sih sama suami.
ReplyDeleteAamiin.. sehat sehat terus ya maaaak.. InsyaaAllah dengan ikhtiar pasti bisa sehat sehat lagi yaaa.. Aamiin.. Makasi tipsnya ya mak, masa masa pandemi gini emang perlu banget nih tips mengatur duit.. hihi
ReplyDeleteMengatur prioritas pengeluaran itu memang penting banget. Buat jaga-jaga jika suatu saat terjadi hal yang tidak diingan dengan kesehatan tubuh.
ReplyDeleteterima kasih artikelnya mbak
ReplyDeletekadang kita udah bikin daftar skala prioritas
tapi ya gitu, suka nggak komit dan konsisten
terus kapan bisa memulai
jadi saya bisa niru nih skala prioritas yang sudah mbak susun
terutama tujuan hidup sehat, itu yg utama
menerapkan gaya hidup sehat bisa menjadi solusi untuk hidup yg lebih baik dan kian hemat.
ReplyDeletekalo dipikir2 memang budget jadi berantakan tuh, gegara gaya hidup yg acakadut.
apabila kita disiplin dan konsisten, insyaAllah semua baik2 aja ya
Wah, baca ini aku kayaknya perlu cek juga nih mbak. Secara umur kita nggak tahu ya. Tapi katanya diabet ini keturunan kan ya mbak. Misal. Ayah kena, maka anak perempuan berisiko lebih besar. Tapi saya yang kena ibu sih.
ReplyDeletediabetes itu keturunan ya mbak, hmm tapi bisa dicegah ya dgn menerapkan pola hidup sehat, makan sehat dan rutin olah raga
ReplyDeleteinvestasi beli tanah sekarang kudu hati2. uu pertanahan terbaru menyebutkan, kalo tanah kt gak ditempati atau dipake, atau digunakan oleh pihak lain, hak kepemilikan bs dicabut. tanah diambil paksa pemerintah
ReplyDeleteYa Allah bener banget ini. Baru aja diingetin suami soal banyak minum air putih dan kurangi konsumsi sukrosa alias gula buatan. Lalu baca ini dan seketika sadar, harus menahan diri emang untuk makanan yg manis2 yg udah jadi kesukaan :(
ReplyDeleteSetuju, Jiah. Hidup sederhana bukan lagi pilihan tapi bagiku tuh kewajiban. Maksudnya ya bukan hidup sengsara tapi tahu batasan mana yang harus dipenuhi dan mana yang tak perlu. Balik ke prioritas, beda ma orang sih gapapa. Satu lagi tipsnya ya jangan lupa berbagi, insyaallah makin diberkahi. Biar dapat solusi setiap kali ada masalah.
ReplyDeleteMbak pas cek gula darah itu karena ada gejala tertentu kah? Wah tinggi juga itu Hba1c 9,7 semoga segera turun dan gula darah nya segera terkontrol y mba. Sepakat banget kalau kita hidup sehat pengeluaran juga lebih hemat
ReplyDeleteSehat sehat terus ya mbak dan semoga bisa menjalani hidup sehat tanpa terbebani. Ibu saya juga diabetes, biasanya klo yg bikin naik kaadar gula darahnya saat stres atau terkena masalah, sedangkan utk makanan justru bukan yang utama. Mungkin setiap orang beda2 ya, tapi sebisa mungkin dibuat happy terus mbak. Semoga sehat selalu 😍👍
ReplyDeletesaya harus cek juga ah, tau tau tinggi dan komplikasi kan repot
ReplyDeletesetuju mbak Dani, hidup sehat pengeluaran berkurang, sampah juga
Karena otomastis kita nggak jajan yang aneh-aneh yang bikin kantong bolong :D :D