BAYI KUNING, BERBAHAYAKAH?

Dok. pri
Fenomena bayi kuning kerap menjadi permasalahan yang dihadapi oleh para orang tua, baik itu pasangan muda maupun yang sudah berpengalaman. Hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti kenapa semakin banyak bayi lahir dan mengalami masalah "kuning". 

Menurut para dokter ada banyak faktor yang menyebabkan bayi kuning salah satu diantaranya adalah belum optimalnya kerja organ hati yang mengolah bilirubin. Bilirubin adalah zat kuning yang diproduksi saat sel darah merah di pecah. Kerja hati yang belum optimal menyebabkan banyak bilirubin yang masuk kembali ke aliran darah sehingga tubuh bayi berwarna kuning padahal seharusnya bilirubin dikeluarkan tubuh melalui feses (tinja), urine. 

Kembalinya bilirubin ke aliran darah ini yang memicu tingginya kadar bilirubin dan menjadi penyebab bayi kuning. Penyakit kuning atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama jaundice ini umumnya menyerang bayi yang baru lahir minggu pertama setelah kelahiran. Gejalanya antara lain kulit dan mata menguning, warna urine lebih pekat padahal bayi baru lahir seharusnya urinenya tidak berwarna. Bahkan lidah dan gusi juga akan berwarna kuning jika kadar bilirubin sudah sangat tinggi seperti yang dialami oleh anak kami. 

Ketidaktahuan kami akan bahaya penyakit kuning ini membuat kami agak sedikit menyepelekan meski hasil lab sudah menunjukkan angka 23,81 padahal kata dokter kalau sudah diatas 15 harus dirawat. Setelah browsing sana-sini dan dikasih wejangan sama ortu kami pun menunda niatan untuk menginapkan anak kami di rumah sakit. Hingga dua hari setelah hasil lab keluar kami merasa khawatir karena si bayi menunjukkan gejala yang semakin parah bukannya membaik. 

Akhirnya sore itu kami segera melarikan si bayi ke IGD rumah sakit tempat si bayi dilahirkan dan dibawa ke raung peristi untuk mendapatkan penyinaran intensif  (fototerapi) supaya kuningnya hilang. Mau tahu apa itu fototerapi? baca sampai selesai ya karena penjelasannya ada di bawah. Waktu si bayi dibawa ke ruang peristi itu rasanya nggak karuan apalagi orang tua hanya boleh jenguk saat jam besuk dan itu pun hanya si ibu yang boleh masuk. Nyesel? pastilah karena penyesalan itu datangnya belakangan kalau diawal itu namanya apa? kata pengantar? Hehehe...

Kemudian selama dan setelah kejadian tersebut kami berusaha mencari tahu penyebab, pencegahan dan penanganan bayi kuning. Meskipun terlihat sepele ternyata bayi kuning yang tidak ditangani dengan serius bisa menyebabkan kerusakan otak yang bisa menimbulkan gangguan terutama pada pendengaran (tuli) dan juga cerebral palsy jika kadar bilirubin di tubuh bayi sangat tinggi. 

Ngeri banget kan dampaknya? waktu dokter kasih penjelasan ke saya saya soal ini saya langsung lemes, dan berurai airmata. Apalagi hasil lab yang dipakai sudah lewat 2 hari jadi ada kemungkinan kadar bilirubin si kecil saat fototerapi sudah naik banyak, jika tidak segera ditangani si kecil bisa kejang dan memicu kerusakan otak. Naudzubillah semoga kami dihindarkan dari hal tersebut dan si kecil sehat sempurna amin.

Nah, Berikut adalah tiga faktor utama yang menyebabkan bayi kuning:

- Bayi terlahir prematur (lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu)
- Bayi tidak mendapatkan cukup ASI
Kondisi ini karena bayi susah minum atau asi yang belum keluar (breastfeeding jaundice) karena kandungan ASI dapat mempengaruhi pemecahan bilirubin pada bayi sehingga bayi tampak kuning. Kondisi ini biasanya muncul saat bayi berusia 2-3 minggu dan disebut breastmilk jaundice.
- Rhesus darah berbeda.
Bayi yang memiliki rhesus darah berbeda dengan ibunya dapat mengembangkan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang berlebihan sehingga menghancurkan sel darah merah mereka sendiri dan menyebabkan kadar bilirubin meningkat tiba-tiba. 

Sedangkan penyebab bayi kuning lainnya meliputi:
* Memar saat lahir dan pendarahan di bawah kulit kepala yang disebabkan oleh persalinan yang sulit
* Masalah pada organ hati atau saluran empedu
* Infeksi saat lahir seperti rubella, sifilis, dll
* Tingkat oksigen rendah
* Kekurangan Enzim
* Kelainan genetik dan kelainan pada sel darah merah si kecil

Kalau mom dan dad menemukan gejala kuning pada bayi, segera mungkin cari tahu pada ahlinya dan sebisa mungkin mengikuti saran dari dokter. Jangan seperti saya dan suami yang masih plin plan karena ketidaktahuan kami apalagi kadar bilirubin tinggi tiap anak berbeda yang tentunya juga membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Tapi jangan khawatir, nih saya kasih bocoran alias saya ulangi lagi tanda-tanda kuning pada bayi sebelum melakukan penanganan selanjutnya.

Tanda-tanda kuning pada bayi:
* Air seni dan feses berwarna kuning pekat
* Telapak tangan menguning
* Badan menguning
* Kaki menguning
* Lidah dan mata menguning

Penanganan yang dapat dilakukan pada bayi kuning antara lain:

* ASI
Susui bayi sesering mungkin antara 8-12 kali per hari untuk mendorong buang air besar dan kecil. Hal ini untuk membantu membuang bilirubin melalui feses. Jangan tunggu bayi yang meminta, kalu perlu bangunkan bayi setiap dua atau tiga jam sekali untuk disusui agar terhindar dari kekurangan cairan.




* Fototerapi
Dok. pri
Fototerapi adalah metode pengobatan dengan cara melakukan penyinaran menggunakan sinar biru untuk membantu memecah bilirubin. Dalam fototerapi bayi akan ditempatkan di ruangan khusus (peristi) dibawah cahaya spektrum biru dan hanya memakai popok dan kacamata pelindung khusus untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat. Dan bayi akan di bolak balik seperti kue yang di oven
setiap beberapa jam sekali dalam posisi terlentang dan tengkurap.
Dok. pri

Fototerapi dilakukan setelah kita mengetahui kadar bilirubin pada bayi selepas melakukan pemeriksaan laborat. Jika hasilnya masih diantara range 1-14 (dibawah 15) biasanya tidak perlu dilakukan fototerapi. Namun jika hasilnya sudah diatas 15, seperti kasus bayi saya maka harus segera dirawat intensif di ruang fototerapi (peristi).




* Tranfusi
Jika bayi mengalami kuning yang sangat parah, kemungkinan tranfusi darah diperlukan jika bayi tidak merespon teknik pengobatan lainnya.
Dalam tranfusi darah, darah bayi akan diambil dalam jumlah sedikit lalu bayi akan menerima sejumlah kecil darah dari donor. Ini dilakukan untuk menggantikan darah bayi yang rusak dengan sel darah merah yang sehat sehingga sel darah merah bayi akan meningkat dan mengurangi kadar bilirubin.

Well, itu tadi sharing saya tentang pengalaman bayi kuning semoga sedikit cerita ini bermanfaat dan bisa membantu para orang tua di luar sana yang masih belum tahu bahaya bayi kuning dan bagaimana penanganannya. 

Happy reading ya...