Ibadah Haji antara Panggilan dan Kegigihan

Halo teman-teman lama nggak nulis sampai blognya lumutan nih! Mumpung waktu dan idenya ada aku mau cerita tentang keinginan Ibu pergi haji. Kebetulan beberapa waktu lalu beliau sudah mendaftar haji untuk keberangkatan tahun 2047. Lama ya daftar tunggunya, semoga nanti Ibu dan Bapak bisa berangkat ke tanah suci hingga waktunya tiba. Maklum nunggunya masih sekitar 20 tahunan lagi semoga Allah mampukan mereka untuk kesana minimal sekali. Siapa tau kami para anaknya bisa membawa mereka untuk umroh terlebih dahulu sehingga kerinduan dan penantian mereka menuju tanah suci mereka bisa terobati. Aamiin



Sembari berandai-andai sebenarnya apa saja sih yang menjadi penentu kita bisa jadi tamu di Baitullah demi memenuhi undangan Allah? 

Panggilan

Kata orang ibadah haji selain panggilan Allah juga panggilan hati. Apakah seseorang sudah pantas memenuhi undangan Allah ? Apa yang jadi tolok ukur dari makna kepantasan tersebut? Sepertinya ini adalah matematika Allah, hanya Allah sendiri yang bisa menilai apakah seseorang sudah pantas atau belum. Nyatanya kita sebagai manusia yang terlalu banyak prasangka dan suka menghakimi pasti takkan luput dari yang namanya kesalahan. Jadi supaya kita benar-benar pantas untuk menjadi tamu Allah dan dijamu secara maksimal di rumah-Nya yuk banyak-banyak berbuat baik dengan tulus biar Allah langsung yang menilai. 

Niat

Seperti kata pepatah arab, Innamal a'malu binniyat yang artinya segala sesuatu tergantung niat yang tulus karena Allah.  Niat tulus dari hati yang paling dalam adalah kunci selain uang buat bayar akomodasi tentunya. Canda....gak ding emang beneran kalau ini mah. Allah yang Maha membolak balikkan hati manusia pasti lebih tau mana yang beneran tulus atau latah. Luruskan niat biar doanya bisa langsung tembus langit ke tujuh. Tapi jangan lupa sambil tetep berusaha

Usaha

Satu lagi yang tak kalah penting selain doa, yaitu usaha. Meski kata orang wong pinter kalah karo wong bejo tapi insyaAllah siapapun yang mau berusaha juga akan mendapatkan hasil yang terbaik. Jadi selagi mulut berdoa mari kita berdayakan tangan dan kaki kita untuk terus berusaha mendapatkan rezeki yang halal sehingga Allah memantaskan kita untuk diundang sebagai tamu istimewa di rumahNya. Aamiin..

Semoga kita semua segera diundang ke Baitullah entah itu karena niat, usaha ataupun panggilan langsung dari Allah. InsyaAllah niat dan keinginan yang baik akan dimudahkan jalannya. Jika memang belum mampu pergi berhaji setidaknya kita bisa diundnag untuk ibadah umrah di Baitullah meskipun hanya sekali. Aamiin... Yuk bisa yuk :)

No comments for "Ibadah Haji antara Panggilan dan Kegigihan"