Hemat Energi Dimulai dari Diri Sendiri
Krisis Listrik
Wacana krisis listrik Indonesia sudah digembar gemborkan sejak 4 tahun yang lalu sekitar tahun 2015. Sejak saat itu pula kampanye yang mempromosikan perilaku hemat energi mulai digerakkan. Nyatanya masih banyak orang (masyarakat) yang belum paham. Bagi kebanyakan orang, hemat energi semata-mata bertujuan untuk mengurangi jumlah tagihan listrik, padahal lebih dari itu.
Sementara pasokan listrik yang ada sekarang belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia dan permintaan listrik dari konsumen terus meningkat setiap tahun. Baik untuk kegiatan rumah tangga, perkantoran maupun industri. Apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi krisis listrik ini?
Tanggap
Permasalahan ketersediaan dan penyediaan listrik ini bagaikan mata rantai yang saling terkait dan menanti celah yang bisa ditembus sehingga mampu menghadirkan solusi. Pemerintah sebagai penyedia harus mulai memprioritaskan program untuk melakukan eksplorasi dan produksi energi yang memadai dna merata. Paling tidak memastikan ketersediaan berbagai energi, termasuk energi baru dan terbarukan dan menerapkan tata kelola yang baik.
Lalu dari sisi permintaan, pemerintah harus mengajak konsumen untuk mulai menerapkan perilaku hemat energi sehingga dapat menjamin ketersediaan atau penghematan energi di masa depan. Sudahkah kita siap? berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya atasi krisis listrik, kalau bukan kita yang mulai siapa lagi?!
3 Langkah Hemat Energi:
1. Matikan Listrik Jika Tidak Digunakan
Salah satu cara yang paling mudah dilakukan sebagai upaya menghemat listrik yang dapat dilakukan adalah dengan cara mematikan lampu atau alat-alat listrik yang tidak digunakan. Agar tidak lupa bisa lho tempel stiker pengingat di bebrapa tempat dekat sumber listrik.
2. Gunakan Lampu Hemat Energi
Gunakan lampu hemat energi (LHE) dan kurangi pemakaian lampu bohlam/pijar. Lampu LHE harganya memang lebih mahal tapi lampu jenis ini menggunakan energi 80% lebih sedikit dan berumur 10 kali lipat dibandingkan lampu bohlam biasa. Tetap jauh lebih hemat.
Buka tirai jendela di siang hari agar sinar matahari bisa menerangi ke bagian dalam rumah bisa jadi salah satu solusi masalah penerangan rumah lho. Lebih hemat dna sehat tapi harus dipastikan dulu rumah atau ruangan memang memiliki jendela.
Oiya menggunakan banyak titik lampu dengan daya rendah akan lebih hemat energi dan baik untuk kondisi mata dibandingkan dengan menggunakan 1 titik dengan daya besar.
3. Jadikan Hemat Energi sebagai Gaya Hidup
Nah ini yang paling penting, perilaku hemat energi sebagai bagian dari gaya hidup. Minimal kita mampu mempertanggung jawabkan hal-hal yang kita lakukan. Misalnya kita men-charger HP jika memang sudah penuh jangan lupa mencabut kabel charger dari sumber listrik karena jika kita hanya mencabut HP dari charger aja itu sma aja bohong. Kenapa? karena konsumsi listrik masih terus berjalan. Begitu pula dengan TV jangan cuma matikan TV dari remote, itu tombol power jangan lupa di pencet dan kabel power juga di cabut.
Ribet? awalnya mungkin iya tapi kalau itu memang bisa membantu kita menghemat listrik di masa depan, kenapa tidak? Yuk mulai dari diri sendiri sambil ajak orang terdekat kita untuk ikut menjadikan hemat energi sebagai bagian dari gaya hidup mereka.
Wacana krisis listrik Indonesia sudah digembar gemborkan sejak 4 tahun yang lalu sekitar tahun 2015. Sejak saat itu pula kampanye yang mempromosikan perilaku hemat energi mulai digerakkan. Nyatanya masih banyak orang (masyarakat) yang belum paham. Bagi kebanyakan orang, hemat energi semata-mata bertujuan untuk mengurangi jumlah tagihan listrik, padahal lebih dari itu.
Sementara pasokan listrik yang ada sekarang belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia dan permintaan listrik dari konsumen terus meningkat setiap tahun. Baik untuk kegiatan rumah tangga, perkantoran maupun industri. Apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi krisis listrik ini?
Pic by google |
Tanggap
Permasalahan ketersediaan dan penyediaan listrik ini bagaikan mata rantai yang saling terkait dan menanti celah yang bisa ditembus sehingga mampu menghadirkan solusi. Pemerintah sebagai penyedia harus mulai memprioritaskan program untuk melakukan eksplorasi dan produksi energi yang memadai dna merata. Paling tidak memastikan ketersediaan berbagai energi, termasuk energi baru dan terbarukan dan menerapkan tata kelola yang baik.
Lalu dari sisi permintaan, pemerintah harus mengajak konsumen untuk mulai menerapkan perilaku hemat energi sehingga dapat menjamin ketersediaan atau penghematan energi di masa depan. Sudahkah kita siap? berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya atasi krisis listrik, kalau bukan kita yang mulai siapa lagi?!
3 Langkah Hemat Energi:
1. Matikan Listrik Jika Tidak Digunakan
Salah satu cara yang paling mudah dilakukan sebagai upaya menghemat listrik yang dapat dilakukan adalah dengan cara mematikan lampu atau alat-alat listrik yang tidak digunakan. Agar tidak lupa bisa lho tempel stiker pengingat di bebrapa tempat dekat sumber listrik.
2. Gunakan Lampu Hemat Energi
Gunakan lampu hemat energi (LHE) dan kurangi pemakaian lampu bohlam/pijar. Lampu LHE harganya memang lebih mahal tapi lampu jenis ini menggunakan energi 80% lebih sedikit dan berumur 10 kali lipat dibandingkan lampu bohlam biasa. Tetap jauh lebih hemat.
Buka tirai jendela di siang hari agar sinar matahari bisa menerangi ke bagian dalam rumah bisa jadi salah satu solusi masalah penerangan rumah lho. Lebih hemat dna sehat tapi harus dipastikan dulu rumah atau ruangan memang memiliki jendela.
Oiya menggunakan banyak titik lampu dengan daya rendah akan lebih hemat energi dan baik untuk kondisi mata dibandingkan dengan menggunakan 1 titik dengan daya besar.
3. Jadikan Hemat Energi sebagai Gaya Hidup
Nah ini yang paling penting, perilaku hemat energi sebagai bagian dari gaya hidup. Minimal kita mampu mempertanggung jawabkan hal-hal yang kita lakukan. Misalnya kita men-charger HP jika memang sudah penuh jangan lupa mencabut kabel charger dari sumber listrik karena jika kita hanya mencabut HP dari charger aja itu sma aja bohong. Kenapa? karena konsumsi listrik masih terus berjalan. Begitu pula dengan TV jangan cuma matikan TV dari remote, itu tombol power jangan lupa di pencet dan kabel power juga di cabut.
Ribet? awalnya mungkin iya tapi kalau itu memang bisa membantu kita menghemat listrik di masa depan, kenapa tidak? Yuk mulai dari diri sendiri sambil ajak orang terdekat kita untuk ikut menjadikan hemat energi sebagai bagian dari gaya hidup mereka.
Kepengen menerapkan ini loh, tapi orang rumah takut kalau gelap disaat akan tidur he
ReplyDeleteBisa disiasati dnegan mengganti lampu bohlam dengan lampu LED lho yang lebih hemat energi dan lebih awet masa pakainya
DeleteYg paling kerasa bedanya klo nyabutin steker2 listrik di rumah pas ngga digunain, dan ternyata tagihan listrik bisa agak turun lhoo... Jadi lebih hemat
ReplyDeleteBetul mbak Nia kata Kementerian ESDM saat ada sosialisasi di Kampus beberapa waktu lalu malah bisa memangkas 10% dari pemakaian biasanya kan lumayan banget kan? :D
Deletesetuju, dari dulu mencoba melakukan 3 hal itu, motivasinya biar lebih irit bayar listrik juga hahaha, gpp ya kan sekalian hemat energi
ReplyDeleteSip lanjutkan terus Mbak Wuri.. awalnya memang rada ribet kesannya apalagi tau itu sudah mati tapi kok ternyata masih menyedot energi hehehe
DeleteArtikel yang sangat bermenfaat untuk melakukan aksi nyata hemat energi listrik, mantap lanjutkan 💃
ReplyDeleteYuk lanjutkan bareng-bareng biar makin sukses..
DeleteNah..nah..pengingat banget nih, krn seringkali sudah niat melakukan, tp ku sering lupa eksekusi niatnya! Haha..
ReplyDeleteMungkin perlu diingatkan dengan tagihan listrik yang semakin banyak tiap bulannya? hehhee
Deleteperilaku hemat energi sudah saatnya jadi budaya yang dilestarikan
ReplyDeleteBetul sekali semoga kita emua makin sadar diri ya agar misi penghematan listrik ini bisa tercapai amin...
Deletejujur kalo hemat energi aku masih agak susa huhu. karea aku pribadi kerja masih ga bisa jauh-jauh dari listrik. bismillah semoga kedepannya bisa juga hemat energi
ReplyDeleteAmin..yuk mulai dari hal kecil dulu..
DeleteHarus berjamaah ya sadarnya agar masa depan anak cucu kita terjamin, berusaha lebih baik lagi berhemat listrik, seram dengar pasokan listrik menipis..
ReplyDeleteIya, tapi tetap harus ada yang mengawali dna kalau bukan kita siapa lagi :D
DeleteSebenarnya perilaku hemat energi tuh enggak ribet. Sama aja sih dengan perilaku disiplin pada hal-hal lain dalam kehidupan. Hanya tinggal mau apa enggak aja sih.
ReplyDeleteIya mbak tinggal balik ke diri kita masing-masing sebenernya...
DeleteTips darimu itu percis yang ibuku suruh Miss hahahah. Ibuku paling tanghap kalo ada listrik ga kepake nyala dikit hahahah
ReplyDeleteOrang tua kita tuh biasanya lebih setiti dan tahu mana yang harus dilakukan denagn konsisten :D
DeleteHemat energi emang dimulai dari kita ya..
ReplyDeleteTDL yg terus naik bisa jadi motivasi terbesar buat hemat listik, hahaa
Betul betul betul kalau tiap bulan tagihan naik bisa tekor uang bulana..gabisa nyisihin buat beli skincare :D
DeleteSetuju banget
ReplyDeleteHemat enegi harus mulai dari diri sendiri dan mulai sekarang, karena cadangan energi yang sama dibutuhkan anak cucu kita
Hemat energi ini sedang saya ajarkan ke anak. Seperti mematikan TV kalau dia akan menulis atau membaca karena seringnya dia menulis depan TV yang sedang menyala
ReplyDeleteKita emang harus terbiasa hemat listrik.. anak2 juga harus diajari sejak dini ya biar terbiasa sampai besar nanti
ReplyDeleteSetuju kak sama tiga poinnya. Saya masih harus sering2 sadar diri nih urusan matiin listrik jika gak digunakan. Kdg AC kamar sengaja dihidupin wlpn gakda yg pake Krn hawa diluar panas bgt. Tapi lama2 sadar stlh tagihan PLN meroket. Heehehe
ReplyDeleteSetidaknya dimulai dari hal yg sederhana dulu. Semisalnya buka colokan charger hp. T
ReplyDelete